Rabu, April 22, 2009

Handphone Eco-friendly


Baru-baru ini beberapa perusahaan telepon selular mulai mengeluarkan produk yang mengusung tema ramah lingkungan. Faktor ekologi seperti global warming merupakan salah satu alas an bagi perusahaan-perusahaan tersebut menciptakan telepon selular yang tidak merusak lingkungan dan dibuat dengan bahan-bahan yang dapat meminimalisir emisi karbon dan pemakaian bahan bakar industri.

Perusahaan itu adalah LG dan Samsung (raksasa elektronik dari Korea Selatan). LG mengeluarkan handphone yang menggunakan tenaga surya untuk mengisi ulang baterainya. Sampai saat ini handphone itu belum memiliki nama. Baterai handphone LG tersebut tahan bertelepon selama tiga menit setelah panel surya handphone itu dikenai sinar matahari selama 10 menit. Apabila panel surya terkena sinar matahari lebih lama, maka baterai handph
one terisi lebih banyak energi sehingga handphone bertenaga surya itu dapat beroperasi lebih lama seperti handphone biasa.
LG menambahk
an, handphone bertenaga surya itu bisa juga di charge dengan listrik seperti handphone biasa. Namun, panel surya pada handphone tersebut dapat digunakan pada keadaan darurat dimana pengguna berada pada tempat yang tidak memiliki aliran listrik.
"LG terus berinvestasi untuk menciptakan produk-produk yang tidak hanya mampu menyajikan pengalaman terbaik pada pelanggan, juga mendorong gaya hidup ramah lingkungan,"s
ebut President and Chief Executive Officer LG Electronic Mobile Communications Co Dr. Skott Ahn.

Samsung juga mengeluarkan dua produknya yang ramah lingkungan, yaitu W510 dan F268. Samsung W510 terbuat dari "bioplastic", yang diproduksi dengan material alami yang diekstrak dari jagung. Sedangkan untuk Samsung F268 terbuat dari bahan yang bebas dari kandungan BFR (Bromined Flaime Retardants) atau PVC dan menganut aturan dari Energy Star, yang merupakan aturan guideline dari EPA (Environmental Protection Agency) milik Amerika dan Departemen Energi Amerika. Selain itu, Samsung F268 juga memiliki alarm yang akan berbunyi apabila baterainya sudah penuh dan dapat mendorong konsumen untuk segera mencabut charger setelahnya.

Selain itu masih ada handphone keluaran Samsung lainnya yang ramah lingkungan, yaitu ponsel Blue-Earth. Handphone ini terbuat dari PCM (bahan plastik hasil daur ulang botol bekas air minum) dan memiliki teknologi full-touchscreen dalam pemakaiannya. Solar panel pengisi daya sendiri dapat kita lihat di bagian belakang Samsung Blue-Earth ini. Daya dan pemakaiannya sama dengan handphone keluaran LG diatas. Untuk setting ponsel, Samsung Blue-Earth ini juga dilengkapi opsi "Eco-Mode" yang meliputi: pengaturan screen brightness, pengurangan durasi backlight, dan mematikan fungsi bluetooth. Handphone ini mulai pertama kali akan dipamerkan di Mobile World Congress di Barcelona.

Handphone ini merupakan perkembangan dari telepon selular biasa yang dikenal tidak ramah lingkungan karena bahan bakunya menggunakan bahan-bahan berbahaya bagi lingkungan maupun penggunanya.
Saat ini banyak handphone yang memiliki banyak fitur yang lengkap, tetapi sangat disayangkan karena tidak ramah lingkungan dan hanya beberapa fitur saja yang digunakan orang-orang. Berbeda dengan ponsel eco-friendly ini yang walaupun tidak memiliki banyak fitur tapi ramah lingkungan.

Dampak yang ditimbulkan dari teknologi ini adalah mulai banyak perusahaan-perusahaan elektronik yang memikirkan bagaimana produk mereka bisa ramah lingkungan. Akhirnya mereka pun berlomba-lomba untuk menciptakan berbagai produk yang ramah lingkungan. Memang produk ini masih memiliki berbagai kekurangan, terutama pada energinya yang terbatas oleh kuatnya cahaya matahari maupun ketahanan energi dalam baterai.

Sumber:
  • Majalah Forsel edisi April 2009
  • http://www.teknologinet.com/2009/02/persaingan-lg-di-segmen-handphone-ramah.html
  • http://www.beritanet.com/Hardware/Handphone/samsung-bioplastic-handphone-nokia.html
  • http://www.beritanet.com/Hardware/Handphone/Samsung-Blue-Earth.html
  • http://www.mallponsel.com/blog/berita/samsung-bikin-ponsel-ramah-lingkungan.html
  • http://www.beritateknologi.com/ponsel-ramah-lingkungan-dari-samsung/
  • http://www.selularshop.co.id/emag_news.php?news=2351&SSid=50daceda9f13cb18ca4e62d0f507152a
  • http://www.megahcellular.com/web/main/news.php?c=2&id=619

Kamis, April 02, 2009

Tau ga sih lo?


Menurut kalian, internet itu media massa bukan sih??

Banyak perdebatan di kalangan orang-orang yang berkompeten dalam bidang media massa tentang internet sebagai media massa. Menurut Priyambodo RH, Wartawan LKBN ANTARA dan Pengajar Cyberjournalism di Lembaga Pers Dr Soetomo/LPDS,

Wartawan di tengah kemajuan teknologi informasi agaknya tidak lagi menghadapi masalah bagaimana mengirimkan berita secepat, seakurat dan selengkapnya.”

Nah pendapatnya tersebut memang dapat dibenarkan karena untuk menyajikan berita yang cepat, akurat dan lengkap memang dibutuhkan suatu teknologi. Teknologi tersebut ialah internet. Dalam buku terbitan Harcout Brace & Company pada tahun 1995, Randy Reddick dan Elliot King mengatakan,

Walaupun demikian, dalam bentuknya yang sekarang pun, Internet sangat berguna karena wartawan dapat melaksanakan tugas utamanya mengumpulkan dan menyampaikan informasi pada khalayak secara lebih mendalam dan efisien.


Istilah atau nama dari jurnalistik yang menggunakan internet adalah cyberjournalism” atau “online journalism”. Berita yang ditampilkan melalui internet itu bisa beragam lho dan ga seperti media lainnya yang hanya bisa menayangkan atau menyajikan berita dalam satu cara. Jadi kalau dengan berita di internet, kita bisa melihat tulisan, gambar, suara, maupun video sekaligus. Hal itulah yang membuat internet lebih menarik dibandingkan dengan media massa lainnya. Jurnalistik melalui internet ini memang dapat membebaskan orang untuk memasukkan informasi yang mereka ketahui. Salah satu contohnya yang sedang sangat berkembang saat ini adalah "Citizen Journalism". Citizen Journalism pun sebenarnya punya kekurangan dibalik bebasnya orang memberika informasi. Kekurangan itu diantaranya, karena setiap orang bisa memasukkan informasi tapi kebenarannya masih diragukan dan kita belum tahu apakah orang tersebut memiliki kredibilitas dalam menyampaikan informasi itu.


Nah karena itu, kami berpendapat bahwa pernyataan dari Bpk. Dandi Supriadi (salah satu dosen Fikom Unpad) mengenai "Internet bukan media massa" belum tentu benar. Pendapat kami pada mulanya memang internet belum bisa dikatakan sebagai media massa dikarenakan hal-hal yang disebutkan diatas, namun seiring dengan perkembangan zaman akan banyak media massa cetak maupun elektronik yang beralih atau mulai menggunakan internet sebagai alat penyebaran informasi.

Bisa kita lihat Kompas, Seputar Indonesia (Okezone.com), Galamedia, Tempo, dan masih banyak lagi media massa lainnya telah memiliki situs yang isinya pun tidak jauh dengan informasi di medianya tersebut.

Walaupun memang internet bisa dijadikan media massa, tapi jangan lupa...... sumbernya yang terkadang masih rancu dan beritanya sangat bebas, perlu portal maupun peraturan dalam menyampaikan informasi. Sehingga bisa dikatakan bebas bertanggung jawab.

Ok! Siapkah anda berperan dalam media massa internet?